4shared

Powered By Blogger

Jumat, 11 Mei 2012

Tugas MiPang foodborne Disease Agent


TUGAS MIKROBIOLOGI PANGAN
FOODBORNE DISEASE AGENT
Vibrio vulnificus

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Afida Soucha Towil                         22030110120004
Siska Indah Septiana                     22030110120005
Ahmad Thohir Hidayat                    22030110120007

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012

Vibrio vulnificus merupakan bakteri yang relatif baru dalam identifikasinya sebagai bakteri yang patogen bagi manusia. Vibrio vulnificus adalah bakteri yang berada pada family yang sama dengan yang menyebabkan penyakit kolera. Normalnya, Vibrio vulnificus ini hidup pada air laut yang hangat dan merupakan bagian dari kelompok vibrio yang halofilik karena mampu dan membutuhkan garam untuk hidup. Bakteri ini ditemukan sebagai patogen di tiram pada tahun 1976 dan kasus infeksi pertama pada manusia oleh Vibrio vulnificus didokumentasikan pada tahun 1979. Bakteri ini hidup dengan memfermentasi laktosa baik dalam keadaan aerobik maupun anaerobik dan tergolong jenis parasit oportunistik.1
Karena penyakit yang ditimbulkan akibat bakteri ini memilki kemungkinan 50% terjadi kematian sehingga infeksi Vibrio vulnificus dianggap tergolong cukup berbahaya, namun infeksi oleh bakteri ini tidak pernah terjadi secara meluas. Kasus-kasus infeksi oleh Vibrio vulnificus ditemukan secara sporadik di daerah-daerah pantai Amerika Serikat, New Zealand, dan Jepang. Infeksi Vibrio vulnificus di Amerika Serikat 95% terjadi saat laut hangat antara Bulan Mei dan Oktober. Dan 95% kejadian terjadi akibat infeksi melalui makanan laut.2
Vibrio vulnificus merupakan kerabat dekat Vibrio cholerae penyebab kolera dan Vibrio parahaemolytic penyebab diare akut. Jenis-jenis bakteri Vibrio ini dicirikan dengan penyakit yang berhubungan dengan saluran gastrointestinal.1

Klasifikasi
Filum              : Bacteria
Classis           : Proteobacteria
Divisio            : Gammaproteobacteria
Ordo               : Vibrionales
Familia           : Vibrionaceae
Genus            : Vibrio
Spesies           Vibrio vulnificus

Vibrio vulnificus. Bakteri gram negatif yang motil dengan sebuah flagella polar


Hospes (Inang) dan Lingkungan Hidup
Vibrio vulnificus adalah bakteri yang ditemukan secara alami di daerah perairan hangat yang bergaram (halofilik) seperti teluk-teluk dan muara sungai di dekat laut.3 Vibrio vulnificus umumnya hidup membentuk koloni di tiram, remis, plakton, maupun kepiting yang hidup di perairan asin. Vibrio vulnificus dapat juga ditemukan hidup bebas di air laut dan endapan lumpur di dasar laut.
Lingkungan pertumbuhan bagi Vibrio vulnificus:
o Temperatur :temperatur optimum berkisar 37ºC. Dalam tubuh tiram, suhu optimal pertumbuhan adalah 30ºC.
o pH : pH optimum adalah 7,8. Range pH untuk hidup 5-10.
o Salinitas : konsentrasi NaCl optimum 2,5 %. Range konsentrasi NaCl untuk hidup 0,5-5,0 %.

Infeksi Vibrio vulnificus pada manusia disebabkan oleh termakannya makanan laut (seafood) yang terinfeksi Vibrio vulnificus dan tidak termasak sempurna atau mentah. Infeksi yang lain dapat terjadi oleh kontak Vibrio vulnificus di air laut pada luka terbuka.4
Vibrio vulnificus bertanggung jawab terhadap 95% kasus kematian akibat konsumsi makanan laut. Sumber bakteri Vibrio vulnificus pada kasus infeksi yang terdokumentasi kebanyakan berasal dari tiram (88%).
Pada tiram yang terinfeksi Vibrio vulnificus tidak ditemukan perubahan bentuk dan penampilan, rasa, maupun bau. Hal ini menjadi sesuatu yang menyulitkan dalam identifikasi infeksi dan penyebaran Vibrio vulnificus. Organisasi Amerika Serikat, FDA ( Food and Drug Administration), mempublikasikan bahwa 5 – 10% tiram di daerah pantai Amerika Serikat terinfeksi Vibrio vulnificus.
Orang yang beresiko tinggi mendapat sakit yang serius dan kematian pada infeksi Vibrio vulnificus adalah yang memiliki gangguan hati, hemokromatosis (kelainan zat besi tubuh), diabetes, gangguan ginjal, gangguan sistem imun (termasuk HIV), dan penggunaan steroid jangka panjang untuk asma atau arthritis, dan kanker.5 Tidak ditemukan kecenderungan infeksi Vibrio vulnificus yang berkitan dengan umur, ras, atau jenis kelamin.

Distribusi Geografik
Kasus infeksi Vibrio vulnificus banyak ditemukan pada perairan-perairan dangkal pantai Amerika Serikat ( pantai Florida, Teluk Meksiko, sepanjang pantai barat Amerika Serikat), perairan New Zealand, dan perairan Jepang. Namun, dilihat dari habitatnya, Vibrio vulnificus dapat hidup di perairan hangat di mana pun di dunia.

Morfologi dan Daur Hidup
Vibrio vulnificus merupakan bakteri basillus gram negatif, motil, memiliki fimbria dan kapsul.
Kapsul pada Vibrio vulnificus memegang peranan penting dalam penentuan sifat patogeniknya. Bakteri Vibrio vulnificus yang tidak berkapsul ditemukan tidak bersifat patogen. Munculnya galur Vibrio vulnificus yang berkapsul dan tidak berkapsul tidak diketahui mekanismenya.
Adanya fimbria (pilli tipe IV) juga menentukan virulensi Vibrio vulnificus. Pilli tipe IV yaitu N-metilfenilalanin, yang merupakan karakteristik genus Vibrio, diperlukan bakteri untuk melekat pada sel tubuh.6
Citraan mikroskop elektron dari Vibrio vulnificus. Tanda panah menunjukkan fimbria bakteri

Sebagai bakteri Gram negatif, lipopolisakarida Vibrio vulnificus (endotoksin) memegang peranan penting, terutama dalam mekanisme demam dan shock yang timbul pada infeksi.1
Daur hidup Vibrio vulnificus belum diketahui.

Penyakit yang disebabkan oleh Vibrio vulnificus
V. vulnificus dapat menyebabkan penyakit pada orang yang mengkonsumsi produk laut yang terkontaminasi atau pada produk yang terdapat luka yang kemudian terpapar air laut. Pada orang sehat, terasupnya V. Vulnificus dapat menyebabkan muntah, diare dan nyeri abomen. Pada orang dengan keadaan immunocompromised, terutama pada orang-orang dengan penyakit hati kronis, V. Vulnificus dapat menginfeksi kedalam aliran darah, menyebabkan penyakit parah dan membahayakan yang ditunukan dengan demam dan menggigil, penurunan tekanan darah (syok sepsis) dan “blistering skin lesions”. Sebanyak 50% dari serangan V. Vulnificus pada aliran darah adalah fatal.
V. vulnificus dapat menginfeksi pada kulit ketika terdapat luka terbuka yang terpapar dengan air laut yang hangat, infeksi tersebut dapat menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah dan terjadi ulserasi. Orang-ornag dengan keadaan immunocompromised memiliki risiko yang lebih tinggi pada paparan mikroorganisme ini masuk kedalam aliran darah dan menyebabkan komplikasi yang fatal.2

Bagaimana orang bisa terinfeksi V. Vulnificus
Orang-orang dengan keadaan immunocompromised, terutama dengan kelainan hati kronis berada pada kondisi berisiko V. Vulnificus ketika mereka memakan seafood mentah atau undercook terutama kerang-kerangan. Penelitian terbaru menunjukan bahwa orang-orang dengan kondisi pengobatan yang pre-existing 80 - 200  kali lebih berisiko untuk berkembangnya V.vulnificus pada aliran darah dibandingkan orang sehat. V. Vulnificus hanya menyebar melalui air laut, ke makanan laut namun tidak ditemukan penularan langsung dari orang ke orang.  Infeksi dari V. Vulnificus ini merupakan infeksi akut dimana apabila telah sembuh diperkirakan tidak akan ada kelanjutan jangka panjang.

Patologi dan Gejala Klinis
Gejala yang sering timbul pada infeksi Vibrio vulnificus adalah infeksi pada luka terbuka, nekrosis, gastroenteritis (muntah, diare, dan masalah pada perut dan usus), dan septisemia primer ( akibat infeksi Vibrio vulnificus pada aliran darah).
Septisema primer umumnya terjadi pada penderita gangguan hati.Gejala yang timbul antara lain demam dan badan terasa dingin, penurunan tekanan darah secara mendadak (septic shock), muncul bercak merah bengkak lunak yang meluas pada kulit, dan kematian. Septisima primer adalah gejala paling berbahaya pada infeksi Vibrio vulnificus. Kemungkinan sembuh penderita yang terkena septisema adalah 55%, sedangkan pada kasus infeksi luka terbuka 24%.

A. Karakteristik luka yang muncul pada infeksi Vibrio vulnificus di kaki pasien dengan gangguan hati. B. Munculnya gejala infeksi Vibrio vulnificus satu hari setelah luka terjadi karena goresan tulang ikan. C. Bakteri yang diisolasi dari sampel darah penderita.


Figure 1.
Infeksi Vibrio vulnificus  ditunjukan dengan munculnya oedema; ecchymoses; dan hemorrhagic, serous bullae pada tungkai bawah.
Copyright © Logical Images, Inc.
Munculnya gejala awal infeksi Vibrio vulnificus dapat berkisar antara beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa gastroenteritis umumnya muncul berkisar antara 16 jam sesudah Vibrio vulnificus terkonsumsi. Gejala berupa septisema muncul kira-kira 36 jam sesudah reaksi pertama muncul. Gejala infeksi yang relatif cepat kemunculannya adalah bengkak dan merahnya kulit pada infeksi pada luka terbuka, yaitu sekitar 4 jam setelah infeksi.
Serangan oleh baketeri Vibrio vulnificus pada orang sehat tergolong infeksi akut dan gejala akan muncul tiba-tiba dan segera sesudah infeksi. Pada penderita yang sembuh dari infeksi tidak diperlukan penanganan jangka panjang.

Epidemiologi
Terjadinya penyakit karena infeksi V. Vulnificus termasuk jarang terjadi, tetapi kasus tersebut juga tetap dibawah pengawasan. Antara tahun 1988 dan 2006, CDC menerima laporan lebih dari 900 kasus infeksi V. Vulnificus dari wilayah Gulf Coast, dimana pada daerah tersebut kasus infeksi tersebut lebih sering timbul.

Diagnosis
Penegakan diagnosis infeksi Vibrio vulnificus ditentukan ditemukannya Vibrio vulnificus pada isolasi kultur cairan pada luka, feses diare, maupun darah. Untuk penelitian yang lebih luas, dapat digunakan media khusus untuk sampel-sampel tersebut sehingga dapat diyakinkan adanya pertumbuhan Vibrio vulnificus.



Pengobatan
Penanganan utama pada infeksi Vibrio vulnificus adalah menggunakan antibotik. Pada gejala nekrosis akibat infeksi luka terbuka, diperlukan amputasi bagian tubuh.
Penggunaan antibiotk untuk penanganan antara lain:
o Doxycycline (100 mg PO/IV dua kali sehari untuk 7-14 hari) dan generasi ketiga cephalosporin ( Misal: ceftazidime 1-2 g IV/IM setiap delapan jam), maupun tetrasiklin.
o Pada anak-anak, dimana tidak dapat digunakan doxycycline, dapat digunakan trimethoprim-sulfamethoxazole ditambah aminoglycoside.

Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi Vibrio vulnificus dilakuakan antara lain dengan:
Meningkatkan keamanan makanan laut terutama kerang-kerangan
Walaupun kerang hanya bisa dipanen dari kolam yang sudah dinyatakan bebas dari kontaminasi fekal, akan tetapi kerang tersebut tetap bisa terinfeksi karena bakteri ini memiliki habitat asli didaerah laut. V. Vulnificus tidak merubah organoleptik dari kerang-kerangan yang diinfeksinya.2
Beberapa cara pencegahan infeksi dari V. Vulnificus terutama pada orang dengan kondisi immunocompromised termasuk didalamnya yang memiliki kelainan hati
·         Jangan mengkonsumsi kerang-kerangan atau seafood mentah
·         Masak sehingga matang dengan pas
·         Untuk kerang dalam cangkang
a.    Rebus sampai cangkang kerang terbuka dan lanjutkan perebusan sampai 5 menit kemudian
b.    Kukus sampai cangkang terbuka dan lanjutkan pemasakan 9 menit
·         Jangan memakan kerang-kerangan yang cangkangnya tidak terbuka selama pemasakan.
·         Hindari kontaminasi silang antara seafood yang telah matang dengan yang masih mentah ataupun cairan dari seafood mentah
·         Makan segera seafood yang baru matang atau baru dikeluarkan dari refrigerator
·         Hindari paparan air laut hangat ataupun seafood yang dipanen dari lingkungan tersebut pada kulit dengan lecet atau luka terbuka
·         Menggunakan pakaian pelindung ketika melakukan pemanenan atau berinteraksi dengan seafood mentah

o Mengkonsumsi makanan laut yang telah dimasak dengan sempurna, jangan makan makanan laut yang mentah
o Untuk kerang yang dimasak : a) kerang direbus sampai cangkang membuka dan lanjutkan perebusan selama lima menit, b) kerang diuapkan sampai cangkang membuka dan lanjutkan penguapan selama sembilan menit
o Bagi orang yang beresiko tinggi terhadap munculnya gejala serius oleh infeksi Vibrio vulnificus, sebaiknya menghindari makanan laut, terutama tiram, walupun telah dimasak dengan baik
o Tidak membiarkan luka terbuka terpapar air laut
o Menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan atau sepatu bot saat mengerjakan kegiatan di daerah perairan asin.

Daftar Pustaka
  1.  Yudistia, Albertus Eka; Vibrio vulnificus. IPB. Bogor. 2008.
  2. http://textbookofbacteriology.net/V.vulnificus.html. Kenneth Todar, PhD
  3. http://www.fda.gov/Food/FoodSafety/FoodborneIllness/FoodborneIllnessFoodbornePathogensNaturalToxins/BadBugBook/ucm070473.htm
  4.  http://www.aafp.org/afp/2007/0815/p539.html
  5.  Oliver JD, Kaper J (2001). Vibrio species. pp. 263-300 In: Food Microbiology: Fundamentals and Frontiers. (Doyle MP et al., editors) (2nd ed.). ASM Press. ISBN 1-55581-117-5.
  6.  James, William D.; Berger, Timothy G. (2006). Andrews' Diseases of the Skin: Clinical Dermatology. Saunders Elsevier. ISBN 0-7216-2921-0.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar