MAKALAH
MIKROBIOLOGI PANGAN
FOODBORNE DISEASE (PENYAKIT BAWAAN MAKANAN)
VIRUS HEPATITIS A

Disusun oleh :
Nadia
Savitri 22030110120012
Rahma Teta
Amelinda 22030110120013
Evi
Nurhayati Desrini 22030110120014
PROGAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makanan
merupakan salah satu kebutuhan utama manusia untuk dapat bertahan hidup.Dari
makanan inilah zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi. Namun,
selain memberikan dampak yang positif, makanan juga dapat menjadi sesuatu yang
membawa dampak negatif apabila salah cara mengolah dan juga kurangnya keamanan
dalam proses pengolahan. Dari sinilah berbagai penyebab penyakit dapat terbawa
oleh makanan kemudian mengganggu fungsi tubuh saat dikonsumsi dan masuk ke
dalam tubuh.Hal ini biasanya disebut dengan penyakit bawaan makanan atau foodborne
disease.
Foodborne
disease adalah penyakit yang
disebabkan karenamengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar.Foodborne
disease disebabkan oleh berbagai macammikroorganisme atau mikroba patogen
yangmengkontaminasi makanan2.
Selain itu, zat kimiaberacun, atau zat berbahaya lain dapat
menyebabkanfoodborne disease jika zat-zat tersebut terdapat dalammakanan.
Makanan yang berasal baik dari hewanmaupun tumbuhan dapat berperan sebagai
mediapembawa mikroorganisme penyebab penyakit padamanusia.Pada kasus foodborne disease mikroorganisme masuk
bersama makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh manusia.Kasus foodborne disease ini dapat terjadi dari
tingkat yang tidak parah sampai tingkat kematian.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia.Dalam
kehidupannya manusia membutuhkan makanan untuk hidup.Jika tidak memperhatikan
kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan bagi manusia.Makanan
yang berasal baik dari hewan atau tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa
mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.
Ada
tiga penyebab utama yang dapat menimbulkan penyakit akibat makanan yaitu kuman,
virus, dan racun dalam makanan baik yang alamiah maupun yang dicampurkan1.Contoh mikroorganisme yang
termasuk dalam kelompok kuman adalah Salmonella, Campylobacter dan Listeria.
Sedangkan yang termasuk ke dalam kelompok virus antara lain Norovirus dan
Hepatitis A. Kemudian yang berasal dari racun misalnya racun yang dibuat oleh
kuman seperti Staphylococcus aureus atau Bacillus cereus dan Ciguatoxin.
Pada
makalah ini akan membahas tentang foodborne
disease yang disebabkan oleh virus. Penularan virus tersebut dapat terjadi
karena manusia mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging
sapi, domba, ayam, kalkun dan susu, dimana hewan tersebut sudah terinfeksi oleh
virus tertentu. Virus yang dapat menyebabkan foodborne disease ini dikenal sebagai virus yang tahan panas yang
dapat ditularkan melalui susu sehingga tindakan pencegahannya adalah susu
dipanaskan dengan pasteurisasi dalam waktu yang lama.
Salah
satu virus yang dapat menularkan penyakit melalui makanan adalah virus
hepatitis A. Virus ini terutama menular melalui makanan mentah atau tidak cukup
dimasak dan juga makanan yang ditangani atau disiapkan oleh seseorang dengan
hepatitis A. Minum air atau es batu yang tercemar dengan kotoran adalah sumber
infeksi lain dan juga kerang-kerangan yang tidak cukup dimasak3.
1.2
Rumusan Masalah
·
Apa
pengertian Hepatitis?
·
Bagaimana
karakteristik virus hepatitis A?
·
Bagaimana
sifat virus hepatitis A?
·
Berapa lama
masa inkubasi virus hepatitis A?
·
Bagaimana
siklus hidup virus hepatitis A?
·
Bagaimana
stabilitas virus hepatitis A di makanan?
·
Bagaimana
patogenesis hepatitis A?
·
Bagaimana
cara mencegah terjadinya penularan virus hepatitis A?
1.3
Tujuan
·
Untuk mengetahui pengertian hepatitis
·
Untuk mengetahui karakteristik virus
hepatitis A
·
Untuk mengetahui sifat virus hepatitis A
·
Untuk mengetahui lama masa inkubasi virus
hepatitis A
·
Untuk mengetahui siklus hidup virus hepatitis
A
·
Untuk mengetahui stabilitas virus hepatitis A
di makanan
·
Untuk mengetahui pathogenesis hepatitis A
·
Untuk mengetahui cara mencegah terjadinya
penularan virus hepatitis A
1.4
Manfaat
·
Mengetahui pengertian hepatitis
·
Mengetahui karakteristik virus hepatitis A
·
Mengetahui sifat virus hepatitis A
·
Mengetahui lama masa inkubasi virus hepatitis
A
·
Mengetahui siklus hidup virus hepatitis A
·
Mengetahui stabilitas virus hepatitis A di
makanan
·
Mengetahui patogenesis hepatitis A
·
Mengetahui cara mencegah terjadinya penularan
virus hepatitis A
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hati
Hati
adalah organ yang terbesar dalam tubuh, terletak di perut kanan-atas.Hati
berfungsi mirip saringan dan gudang di dalam tubuh.Hampir semua sel dan
jaringan di dalam tubuh manusia bergantung pada hati. Sehingga apabila hati
mengalami masalah, hampir semua organ di tubuh akan terpengaruh. Sedikitnya
lebih dari 1½ liter darah dipompa melalui hati kita setiap menit, hal ini
memungkinkan hati secara cepat dan efektif menyaring racun dan produk
pembuangan dari aliran darah.3
Hati
menyimpan bahan gizi penting, seperti vitamin dan mineral. Hati juga berperan
dalam menangani tingkat zat tertentu dalam tubuh, misalnya kadar kolesterol,
hormon, dan glukosa, yang dalam jumlah cukup/sesuai semuanya dibutuhkan untuk
mempertahankan hidup, dan apabila tidak seimbang dapat menimbulkan masalah.
Dalam proses pencernaan makanan hati mempunyai peranan yaitu membuatan cairan
empedu. 3
2.2 Hepatitis
Hepatitis
adalah istilah umum yang berarti radang hati.“Hepa” berarti kaitan dengan hati,
dan “itis” berarti peradangan. Radang hati – hepatitis – mempunyai beberapa
penyebab, yaitu : racun dan zat kimia seperti alkohol berlebihan, penyakit yang
menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh, yang
disebut sebagai penyakit autoimun, dan Mikroorganisme, termasuk virus.
Hepatitis
yang terjadi akibat infeksi virus, yaitu Virus Hepatitis A, B, ataupun C, mula
– mula virus masuk ke tubuh dan menyerang sel hati atau hepatosit yang merupkan
tempat yang disenangi virus untuk berkembang biak. Sebagai reaksi terhadap infeksi,
sistem kekebalan tubuh memberikan perlawanan dan menyebabkan peradangan di hati
tersebut, sehingga disebut hepatitis.Bila hepatitisnya akut (yang dapat terjadi
dengan HAV dan HBV) atau menjadi kronis (yang dapat terjadi dengan HBV dan HCV)
maka dapat bekembang menjadi jaringan parut di hati, sebuah kondisi yang
disebut fibrosis.Semakin banyak jaringan hati diganti dengan jaringan parut,
seperti bekas luka yang dapat menghalangi aliran darah yang normal melalui
hati, kemudian mempengaruhi bentuk dan kemampuan hati untuk berfungsi secara
normal.Kondisi ini disebut sebagai sirosis.3
Bila
hati rusak berat, mengakibatkan adanya bendungan di limpa dan kerongkongan
bagian bawah akibat tekanan yang tinggi di organ.Dampak dari kondisi ini yang
disebut sebagai hipertensi portal termasuk pendarahan saluran cerna atas dan
cairan dalam perut (asites).Kerusakan pada hati juga dapat mengurangi pembuatan
cairan empedu yang dibutuhkan untuk pencernaan dan mengurangi kemampuan hati
untuk menyimpan dan menguraikan zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup. Dampak
lain dari hati yang rusak temasuk ketidakmampuan untuk menyaring racun dari
aliran darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan
bahkan koma. 3
2.3 Hepatitis
A
Hepatitis
A adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV menular
melalui makanan/minuman yang tercemar kotoran (tinja) dari seseorang yang
terinfeksi dan masuk ke mulut orang lain. HAV terutama menular melalui makanan
mentah atau tidak di masak dengan baik, yang ditangani atau disiapkan oleh
seseorang dengan hepatitis A. Minum air atau es batu yang tercemar dengan
kotoran adalah sumber infeksi lain. HAV sangat jarang menular melalui
darah-ke-darah.Hepatitis A adalah bentuk hepatitis yang akut, berarti tidak
menyebabkan infeksi kronis.Sekali kita pernah terkena hepatitis A, kita tidak
dapat terinfeksi lagi. Namun, kita masih dapat tertular dengan virus hepatitis
lain.
2.4 Virus
Hepatitis A
Virus
hepatitis A (HAV) :
-
Berbentuk bulat
-
Diameter hingga 28 nm
-
Permukaannya halus
-
Mempunyai simetri kubik
-
Tidak mempunyai selubung
-
Tahan terhadap panas dan asam 4
2.4.1 Klasifikasi
Kingdom
: virus
Filum
: Pikarnavrides
Kelas
: pikarnavrides
Famili
: pikornavridae
Ordo
: pikornavridales
Genus
: Heparnavirus
Spesies
: virus hepatitis A
2.4.2 Sifat-sifat umum HAV
·
HAV Dapat dirusak dengan :
-
autoklaf (1200 C selama 20 menit)
-
dididihkan di dalam air selama 5 menit
-
penyinaran ultra violet (1 menit pada 1,1
watt)
-
dengan pemanasan kering (180oC
selama 1 jam)
-
pada suhu 370 C selama 3 hari,atau
-
klorinasi (10-12 ppm selama 30 menit).
·
Relatif resisten terhadap cara-cara
desinfeksi.
2.4.3 Masa
inkubasi
Pada
berbagai penelitian bahwa masa inkubasi penyakit ini adalah 15 hari sampai
dengan 50 hari dan rata-rata 30 hari6. Sebanyak 20% kasus gejala
menetap sampai 6 bulan dan penularan yang dominan adalah melalui Fecal Oralserta secara umum
penularan terjadi dari orang ke orang, walaupun bisa terjadi melalui perantara
sektor lalat.
2.4.4 Transmisi
Transmisi
virus Hepatitis A mencakup beberapa karakteristik yang meliputi6:
1.
Variasi
Musim dan Geografi
Infeksi
HAV terjadi secara epidemi pada daerah dengan empat musim dan puncaknya
biasanya terjadi pada awal musim semi dan awal musim dingin dan pada saat
sekarang infeksi HAV di jumpai pada kelompok sosial tertentu dan didaerah
tropis insiden puncak yang pernah dilaporkan cenderung terjadi pada musim
hujan.
2.
Insiden
menurut Usia
Semua
kelompok umur secara umum rawan terhadap infeksi HAV, insiden terbanyak adalah
pada kelompok dewasa dan anak-anak dan yang paling rentan adalah kelompok
dewasa muda, sebagai contoh di Eropa Utara dan Amerika Utara sebagian kasus
terjadi pada orang dewasa dan orang tua dengan keadaan kesehatan lingkungan
yang baik oleh karena memang belum pernah terpajan virus Hepatitis A sehingga
mereka tidak mempunyai antibodi HAV. Oleh karenanya mereka menjadi rentan
terhadap penyakit Hepatitis A.
Cara penularan Hepatitis
A ditularkan dari orang ke orang melalui faecal oral, kuman
mengkontaminasi makanan dan minuman dan agent penyebab terdapat pada faeces,
dengan jumlah terbanyak di temukan satu atau dua minggu sebelum gejala penyakit
mulai terlihat dan sebagai reservoirnya biasanya manusia.
2.4.5 Siklus Hidup
Replikasi dari penyakit Hepatitis A
target primer utama dari HAV adalah sel-sel hati (Hepatosit). Setelah virus
tertelan, mereka terabsorsi melalui pembuluh darah, diangkut ke hati dan setelah sampai di hati mereka akan
di telan oleh Hepatosit. Di sel, materi genetik atau genom dari HAV yang
terdiri dari stranded RNA akan bertindak sebagai suatu template yang akan
memproduksi protein virus. Selanjutnya protein ini akan berkembang kembali membentuk capsid
virus yang baru dan akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat di
antara sel-sel hati dan kemudian secara bebas akan dibuang melalui tinja.6
2.4.6 Stabilitas di Dalam Makanan
Wabah penyakit
hepatitis A terkait dengan makanan memiliki angka kejadiaan yang besar selama
ini. Dalam banyak kasus, biasanya penyakit ini terjadi karena konsumsi makanan
yang kuang bersih, misal makanan yang belum dimasak ataupun makanan yang
tercemar sesaat sebelum dimakan. Namun, percobaan terbatas selama ini
menunjukkan bahwa virus hepatitis A jauh lebih tahan terhadap pemanasan dan
pengeringan dibandingkan dengan jenis picornavirus lain, sedangkan ketahanan
terhadap asam (misal pH 2 dalam waktu yang singkat) dan terhadap sinar gamma
merupakan sifat umum dari picornavirus4. Penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan
sifat-sifat virus dalam makanan masih dibutuhkan. Virus hepatitis A ini sangat
tidak tahan terhadap klorin di dalam air.
2.5 Wabah
HAV
Ratusan kasus yang berhubungan dengan wabah
virus hepatitis A telah tercatat sejak tahun 19434. Kerang-kerangan
yang terkontaminasi oleh air dimana air tersebut telah terkontaminasi feses
manusia menjadi perantara meluasnya wabah virus hepatitis A. Selain itu makanan
yang ditangani oleh orang yang terinfeksi virus hepatitis A memungkinkan
makanan tersebut ikut terkontaminasi dan juga pada makanan yang tidak dimasak
sebelum dikonsumsi dapat mengantarkan infeksi3,4. Ringkasan beberapa wabah di bawah ini
untuk memberikanbeberapa gagasan tentangruang lingkup masalah.4
·
Pada tahun
1955 saat Natal, tiram yang dijual di pelabuhan Sweden telah terkontaminasi
oleh feses melalui air. Tiram tersebut dimakan mentah saat perayaan
tradisional. Selama beberapa minggu ke depan, sebanyak 629 orang yang ada di
desa dan di kota terinfeksi virus hepatitis A melalui kerang-kerangan.
·
Tahun 1962,
28 kasus hepatitis A terjadi pada staf di rumah sakit St. Louis, Missouri.
Perantaranya adalah melalui jus jeruk yang dicairkan kemudian diolah kembali
oleh orang yang terinfeksi virus. Walaupun orang tersebut tidak sakit tetapi
kerabatnya yang tinggal serumah menjadi ikut sakit bersamaan dengan wabah yang
terjadi pada staf rumah sakit.
·
Tahun 1988,
remis diambil dari air di Shanghai, China dan dimakan mentah menjadi sumber
sekitar 300.000 kasus hepatitis A. Air yang merupakan tempat kerang-kerangan
tersebut diambil telah terkontaminasi kotoran manusia.
2.6
Populasi yang Rentan
Kerentanan terhadap hepatitis A merupakan hal yang umum.
Di negara dimana penyebaran agen penyakit melalui fekal-oral sering terjadi,
sebagian besar anak-anak disana telah mengalami infeksi dan mendapat imunitas
aktif pada saat umur 5 tahun. Di negara berkembang, hepatitis A lebih sering
menyebabkan gejala bagi orang dewasa dengan akibat yang lebih berat. Selain
faktor usia, faktor dari host tidak begitu mempengaruhi keparahan hepatitis A
seperti misalnya gangguan imunitas yang mungkin bukan penyebab utama yang
mempengaruhi keparahan hepatitis A dibanding dengan penyakit akibat makanan
yang lainnya, akan tetapi kelainan hati karena penyebab lain, misal sirosis
hati, akan sangat berpengaruh terhadap keparahan penyakit ini.
Serum globulin yang terkumpul pada manusia digunakan
untuk mengahasilkan imunitas pasif bagi orang yang rentan yang baru terpapar
virus, jika diberikan kurang dari dua minggu setelah paparan. Satu atau lebih
vaksin telah digunakan di Eropa dan mendapat lisensi di Amerika Serikat, dan
yang menjadi sasaran utama dari pemberian vaksin ini adalah orang yang bertugas
menangani makanan di negara-negara dimana mereka tidak mendapat kekebalan dari
infeksi sebelumnya.4
2.7 Patogenesis
Hepatitis A
Hepatitis A merupakan infeksi atau peradangan pada hati
yang disebakan oleh virus hepatitis A. Infeksi oleh virus hepatitis A ini
biasanya melewati rute transmisi fekal-oral dimana transmisi dikaitkan dengan
paparan virus pada kotoran selama tiga sampai enam minggu masa inkubasi dan
meluas ke hari-hari awal terjadinya penyakit. Hal ini menjelaskan tingginya
kejadian infeksi hepatitis A di daerah dengan sanitasi yang rendah. Virus
hepatitis A sangat stabil pada suhu dan pH rendah. Komponen-komponen pada virus
ini memungkinkan untuk bertahan hidup pada lingkungan yang akan membawanya
mengkontaminasi makanan dan air minum. Resistensi terhadap asam dan deterjen
turut menambah kemampuan virus untuk transit melalui perut dan keluar dari host
melalui saluran empedu.
Jejas pada hati biasanya ringan bila dibandingkan dengan
infeksi yang memiliki gejala pada orang dewasa, meskipun jalan terjadinya
infeksi-infeksi tersebut sangat mirip. Sejumlah besar virus terdapat pada
kotoran satu sampai empat minggu setelah terpapar secara oral maupun melalui
perkutan. Sebagian besar virus kemungkinan diproduksi di hati dan mencapai isi
usus dari sekresi hepatosit yang terinfeksi melalui sistem empedu.
Penumpahan virus melalui kotoran mencapai puncaknya
sesaat sebelum terjadinya jejas hepatoseluler (sel-sel hati), ini merupakan
titik dimana seseorang bersifat paling infeksius (dapat menularkan virusnya).
Jejas hati berikutnya ditandai dengan meningkatnya aktivitas serum
aminotransferase. Antigen virus dapat dideteksi di dalam sitoplasma hepatosit
serta di dalam pusat germinal limpa dan kelenjar getah bening. Antigen virus
akan terus ditumpahkan selama dua sampai tiga minggu setelah peningkatan enzim
pertama. Penumpahan virus yang berkepanjangan diketahui hanya terjadi pada bayi
prematur yang terinfeksi. Yang terpenting, penelitian epidemiologi terdahulu
menunjukkan bahwa virus hepatitis A dapat hilang dari populasi seiring
berjalannya waktu.7
2.8 Gejala
Hepatitis A
Tidak
semua orang yang terinfeksi virus Hepatitis A akan mempunyai gejala. Misalnya,
banyak bayi dan anak muda terinfeksi virus Hepatitis A tidak mengalami gejala
apa pun. Gejala lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua, remaja dan
orang dewasa.
Gejala hepatitis A dan hepatitis akut pada umumnya antara
lain:
·
Kulit
dan putih mata menjadi kuning (ikterus)
·
Kelelahan
·
Sakit
perut kanan-atas/ nyeri ulu hati
·
Hilang
nafsu makan
·
Berat
badan menurun
·
Demam
·
Mual
·
Mencret
atau diare
·
Muntah
·
Air seni
seperti teh (berwarna gelap)
·
Feses
berubah warna/ tinja pucat
·
Sakit sendi
2.9 Cara
Mencegah Penularan
Oleh karena lamanya penyembuhan yaitu 4-6 bulan maka ada
beberapa tindakan sebagai bentuk pencegahan yaitu:
·
Vaksinasi
Tersedia vaksin yang aman dan efektif terhadap hepatitis
A5. Vaksin ini mungkin memakan waktu sampai dua minggu untuk
memberikan perlindungan. Vaksinasi direkomendasikan untuk kelompok-kelompok
berikut yang menghadapi risiko lebih tinggi:
- orang yang
berkunjung ke negara di mana hepatitis A umum terjadi (kebanyakan negara sedang
membangun)
- orang yang
sering berkunjung ke masyarakat pribumi di luar kota dan daerah terpencil
- pria yang
berhubungan kelamin dengan pria
- petugas
penitipan anak siang hari dan prasekolah
- penyandang
cacat intelektual dan penjaganya
- beberapa petugas kesehatan yang bekerja dalam atau dengan
masyarakat pribumi
- petugas saluran
- tukang ledeng
- pengguna
narkoba suntik
- pasien yang
menderita penyakit hati kronis
- penderita hemofilia yang mungkin menerima konsentrat plasma
terkumpul.
·
Mencuci tangan
Semua orang harus selalu mencuci tangan dengan baik
dengan sabun dan air mengalir selama sekurang-kurangnya 10 detik dan
dikeringkan dengan handuk bersih5:
-
setelah
menggunakan kakus
-
sebelum
makan
-
sebelum
menyiapkan makanan atau minuman
-
setelah
menyentuh benda seperti lampin dan kondom
Cara lain yang dapat dilakukan penderita Hepatitis A
untuk mencegah dari menginfeksi orang lain yaitu dengan menjauhi kegiatan
berikut:
-
tidak
memakan makanan dan minuman orang lain
-
tidak
menggunakan alat makan atau alat minum yang sama dengan orang lain
-
tidak
menggunakan seprai dan handuk yang sama dengan orang lain
-
tidak
berhubungan kelamin
Orang berikut yang menderita
Hepatitis A harus tidak menghadiri tempat kerja atau sekolah ketika dapat
menularkan penyakit:
-
orang
yang mengendalikan makanan atau minuman
-
orang
yang pekerjaannya melibatkan hubungan pribadi secara dekat, misalnya petugas
penitipan anak dan petugas kesehatan
-
staf,
anak-anak dan kaum remaja harus tidak menghadiri fasilitas penitipan anak atau
sekolah ketika dapat menularkan penyakit
-
semua
pasien harus bertanya kepada dokternya sebelum kembali bekerja atau bersekolah
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hepatitis A merupakan penyakit peradangan hati yang
disebabkan oleh virushepatitis A atau HVA yang merupakan golongan picornavirus.
Di antara golongan picornavirus lain, HVA merupakan virus yang paling tahan
terhadap pemanasan dan pengeringan. Transmisi HVA yang dominan terjadi yaitu
melalui rute fekal-oral sehingga penyakit hepatitis A ini biasa dikaitkan
dengan tingkat sanitasi yang rendah. Pada daerah endemis hepatitis A, tingkat
sanitasi yang rendah akan mudah mengontaminasi makanan dan sumber air sehingga
penyebarannya cepat meluas.
Virus hepatitis A ini
biasa ditularkan melalui makanan. Hal ini bisa disebabkan karena orang yang
terinfeksi virus tersebut menangani proses pengolahan ataupun penyajian
makanan. Selain itu juga dapat disebabkan karena mengonsumsi makanan yang tidak
dimasak atau mentah. Hal-hal yang menyebabkan transmisi virus dari satu ke yang
lainnya dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu vaksinasi dan sering mencuci
tangan. Untuk vaksinasi direkomendasikan
untuk kelompok-kelompokyang menghadapi risiko lebih tinggi. Kemudian untuk mencuci tangan harus menggunakan sabun dan air mengalir selama sekurang-kurangnya 10 detik
dan dikeringkan dengan handuk bersihsebelum menyiapkan makanan ataupun setelah
menggunakan kakus.
DAFTAR PUSTAKA
1.
NSW Health
Department. 2004. Penyakit Bawaan Makanan
(Foodborne Disease). Dari URL:
2.
Kementrian Pertanian
Republik Indonesia. Foodborbe Disease.
Dari URL: http://www.deptan.go.id/bbkptgpriok/admin/rb/foodborne.pdf
3.
Green, Chris
W. 2005. Hepatitis Virus dan HIV.
Jakarta: Yayasan Spiritia.
4.
. 2001. Food
Microbiology: Fundamentals and Frontiers.
5.
NSW Health
Department. 2007. Hepatitis A. Dari URL:
6. Dwiastuti, Setijani. 2009. Hubungan antara Faktor Lingkungan dan
Perilaku dengan Kejadian Hepatitis A pada Taruna Akademi Kepolisisan Tahun 2008.
Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Dari URL: http://eprints.undip.ac.id/24662/1/SETIJANI_DWIASTUTI.pdf
7. Martin, A.; Lemon, S.M. 2006. Hepatitis A Virus: From Discovery to Vaccines. Journal of
Hepatology. 43(2). 164-172.
LAMPIRAN
Gambar virus hepatitis A


Tidak ada komentar:
Posting Komentar