Tugas Mikrobiologi Pangan
Debaryomyces
occidentalis
Disusun
Oleh
Ahmad
Thohir Hidayat 22030110120007
Evi
Nurhayati Desrini 22030110120014
Etika
Hasna Dina Putri 22030110120036
Triesa
Rizkyta Risandawangi 22030110130079
PROGRAM
STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
Debaryomyces
occidentalis
Merupakan
salah satu spesies dari Debaryomyces,
Debaryomyces occidentalis ini memiliki nama popular Schwanniomyces occidentalis
(Schwanniomyces casiellii). Debaryomyces
occidentalis ini memiliki dua varietas yakni Debaryomyces occidentalis var. occidentalis dan Debaryomyces
occidentalis var. personii.
Debaryomyces occidentalis adalah spesies khamir yang mempunyai potensi fungsi enzim, oleh karena
kemampuannya yang mampu untuk menggunakan sumber karbon secara luas, termasuk
pati dan inulin. Terlebih lagi, Debaryomyces
occidentalis bisa mensekresi non-hiperglikosilasi protein dalam jumlah yang
cukup besar, itu menjadikan Debaryomyces
occidentalis sebagai pusat produksi
heterologous protein, yaitu protein yang berbeda dari protein yang biasa
ditemukan pada satu organisme.
Paling tidak dari 21 gen Debaryomyces
occidentalis, telah dibentuk 14 protein berbeda. Kode gen yang diisolasi
dari Debaryomyces occidentalis
menghasilkan enzim yang menarik seperti alfa-amilase, gluko amilase atau
invertase. Debaryomyces occidentalis juga menghasilkan metabolic
enzyme seperti GDH, HXK atau enzim ATP pembentuk gen.
Sampai saat ini telah ada 4 sistem yang bisa digunakan untuk mentransfer
dan mengatur susunan DNA molekul Debaryomyces
occidentalis. Semua sistem tersebut didasarkan pada komplementasi dari Debaryomyces occidentalis oleh
homologous atau heterologous biosintetik gen. Beberapa Debaryomyces occidentalis gen struktural di heterologous tempat Debaryomyces occidentalis tumbuh
terdapat gen struktural dengan jumlah yang sangat besar dan di tempat itu pula Debaryomyces occidentalis juga menyusun
enzim gluko amilase.
Debaryomyces occidentalis dapat dibedakan dengan khamir ascomyceteus yang lain dikarenakan bentuk
askosporanya yang unik. Terlebih lagi Debaryomyces
occidentalis mampu bertahan hidup walaupun gen di mitokondria selnya
mengalami kerusakan yang cukup parah.
Berikut merupakan klasifikasi dari Debaryomyces occidentalis.

1.
Kingdom : Fungi
2.
Filum : Ascomycota
3.
Subfilum : Saccharomycotina
4.
Kelas : Saccharomycetes
5.
Subkelas : Saccharomycetidae
6.
Ordo : Saccharomycetales
7.
Family : Saccharomycetaceae
8.
Genus : Debaryomyces
9.
Spesies : Debaryomyces occidentalis
Debaryomyces occidentalis memiliki sel yang berbentuk bulat dan akan
tumbuh optimal pada suhu sekitar 34,5˚C, namun pertumbuhannya akan terhambat
atau bahkan berhenti pada suhu dibawah 10˚C dan pada suhu diatas 37˚C Debaryomyces Occidentalis akan
mengalami kerusakan dan kematian.
Perkembangbiakan
vegetatifnya melalui pertunasan multipolar, yaitu pertunasan yang dimulai di
beberapa tempat di permukaan sel induk.
Pembentukan Spora
Sel dari Debaryomyces occidentalis bersifat haploid. Sebelum sporulasi nukleus
membelah dan diikuti dengan peleburan. Sel diploid biasanya mengalami
pembelahan reduksi di beberapa bagian yang mirip tunas, miosis tunas dan
kemudian ini dikuti dengan pembentukan satu atau kadang dua askospora pada sel
induk. Dengan cara lain, nukleus sel induk terbagi setelah salah satu nukleus
anak menempel pada tunas yang terpisah dengan sel induk dipisahkan oleh septum.
Septum kemudian lisis dan dua nukleus melebur jadi satu dan diikuti proses
miosis. Kadang diploisasi dicapai dengan peleburan dari dua sel individu
berbeda. Sporanya berbentuk bulat dengan dinding bergerigi dengan lapisan
lipid. Bentuknya menyerupai kacang kenari. Biasanya terdapat satu spora askus
dan terkadang dua spora.
Sporulasi
yang terbaik adalah yang terjadi setelah lima hingga tujuh hari Debaryomyces occidentalis melisis
agar-agar dengan kandungan glukosa 2%. Askospora juga terlihat pada medium
agar-agar setelah satu hingga dua minggu pada suhu 250 C.
Pertumbuhan Debaryomyces occidentalis di kaldu dan agar
1. Pertumbuhan
di Kaldu
Tumbuh
di medium kaldu setelah 3 hari pada suhu 25˚C, selnya berbentuk bulat atau
kadang-kadang berbentuk telur. Ukurannya 3,5-8 x 4,5-9 µm, kadang-kadang hingga
melebihi 10 µm. Berpasangan atau hanya berantai atau berkoloni kecil. Tidak
terbentuk felikel tapi terdapat sedimen (endapan).
2. Pertumbuhan
di Agar-agar
Tumbuh
setelah 1 bulan pada suhu 170 C, menimbulkan warna krem semi glossy
dan lembut. Teksturnya lembut dan kenyal hingga lembut menyebar ke semua
bagian.
Peran Debaryomyces occidentalis
1. Debaryomyces
occidentalis Untuk Menghalau Bakteri yang Tidak Diinginkan
Dalam Proses Fermentasi
Debaryomyces occidentalis
memiliki peranan penting dalam membunuh beberapa jenis bakteri yang tidak
diinginkan pada saat fermentasi. Yaitu dengan cara menghasilkan racun pembunuh
yang cukup mematikan bagi beberapa bakteri yang merugikan. Aktivitas membunuh
yang paling kuat adalah pada pH 4,2- 4,8.
Racun yang dihasilkan Debaryomyces occidentalis stabil pada pH 2- 5 dan inaktif pada suhu
di atas 400 C. Racun yang dihasilkan merupakan salah satu bentuk
protein sehingga dapat dirusak dan dihilangkan dengan menggunakan enzim
protease, contohnya papain yaitu senyawa aktif dari daun pepaya, untuk mencegah
racun yang dihasilkan debaryomyces occidentalis juga ikut meracuni manusia.
2.
Debaryomyces
occidentalis Untuk Mengurangi Kandungan Logam Berat
Beberapa penelitian
telah membuktikan bahwa dinding sel dari Debaryomyces
occidentalis memiliki beberapa binding
site yang berfungsi mengikat
beberapa ion logam berat seperti cobalt,
copper, dan cadmium. Absorbsi terhadap ion logam berat yang dilakukan oleh
dinding sel debaryomyces occidentalis adalah ion biosorbtion, yaitu penyerapan secara alami dengan menggunakan
enzim. Akumulasi logam berat secara enzimatis pada Debaryomyces occidentalis sangat berkaitan dengan protein :
karbohidrat dan beberapa lapisan dinding sel masih ada setelah degradasi enzim
berlangsung.
Walaupun percobaan
ini belum pernah dilakukan pada makanan, dan baru dilakukan pada habitat hidup,
namun itu tidak menutup kemungkinan bahwa Debaryomyces
occidentalis bisa digunakan untuk mengurangi kandungan logam berat dalam
makanan. Sehingga dapat mengurangi resiko keracunan logam berat dan penyakit-
penyakit lain yang disebabkan residu logam berat.
3.
Debaryomyces
occidentalis sebagai pendegradasi pati
Debaryomyces
occidentalis merupakan salah satu spesies khamir yang bisa
digunakan untuk mendegradasi pati yaitu dengan cara menghasilkan enzim amilase
yang akan memecah amilum menjadi komponen yang lebih kecil. Salah satu caranya
yaitu dengan fermentasi etanol, fermentasi etanol diatur dengan menggunakan
fase tetap dari Debaryomyces occidentalis
yang bergabung dengan Saccharomyces
cerevisiae untuk menfermentasi pembebasan gula dari pati.
DAFTAR
PUSTAKA
Romero
,M Cristina et all ,Copper Cobalt and
Cadmium binded by Debaryomyces
occidentalis cell wall polymer.2004.Revita Mexicana De Micologia:Mexico
Janatova
,Ivana et all ,Development of a reporter
system for the yeast Saccharomyces
occidentalis: influence of DNA composition and codon usage.2003. Online
Wiley Library.com
Kurtzman
,CP ,The yeasts a Taxonomic Study ,
http://books.google.co.id/
Fernet.Caroline
S. et all.The Mitocondrial Genome can be
Altered or Lost Without Lethal Effect in the Petite Negative Yeast Debaryomyces occidentalis .2002 . www.springerlink.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar